Memilih Produk Kesehatan Gigi & Mulut
Pilah Pilih Pasta Gigi
Banyaknya
pasta gigi yang tersusun di rak-rak supermarket dengan berbagai merk
terkadang membuat kita bingung dalam menjatuhkan pilihan. Mana yang baik
untukku, dan untuk seluruh anggota keluargaku? Mungkin itu yang
terlintas dalam pikiran. Belum lagi banyaknya iklan di media yang
mengklaim produknya paling baik untuk mencegah gigi berlubang dan
masalah gigi mulut lainnya.
Konsumen
dituntut untuk jeli, dan membaca keterangan yang tertera pada kemasan
menjadi suatu hal yang wajib. Jangan asal beli karena termakan iklan.
Pemilihan pasta gigi sebetulnya bersifat individual, karena pasta gigi
yang baik untuk teman Anda belum tentu cocok dengan kebutuhan dan
kondisi gigi mulut Anda.
Rata-rata
pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung fluor, yang penting untuk
melindungi gigi dari karies. Namun pada jumlah yang berlebih, fluor
malah dapat menyebabkan kerusakan email (fluorosis/molted enamel) terutama
pada anak yang berada dalam masa tumbuh kembang, dan juga bersifat
toksik. Banyak negara yang sudah menurunkan batas maksimal kandungan
fluoride yang diperbolehkan dalam pasta gigi. Di negara-negara Eropa,
Australia dan New Zealand kandungan fluoride berkisar antara 250-500
ppm, terutama karena di negara tersebut air minum sudah difluoridasi
(mengandung fluor), sedangkan di Indonesia kandungan fluor dalam pasta
gigi diperkirakan masih besar yakni antara 800-1500 ppm.
Oleh
karena itu, untuk anak-anak di bawah usia 4 tahun atau anak-anak yang
masih belum bisa meludah, direkomendasikan untuk menggunakan pasta gigi
khusus anak-anak dan dampingi anak Anda selama menyikat gigi. Anak di
bawah usia tersebut rata-rata belum bisa mengontrol refleks menelan,
sedangkan pasta gigi yang tertelan dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan keracunan. Pasta gigi yang digunakan tidak perlu
banyak-banyak, cukup di bagian ujung sikat gigi. Perasa sintetik mungkin
ampuh untuk menarik minat anak menyikat gigi, namun belum tentu aman
bila tertelan.
Bahan
lain yang perlu diperhatikan kandungannya dalam sikat gigi adalah
Sodium Lauryl Sulfate, yang membuat pasta gigi berbusa saat disikat.
Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa pasta gigi yang berbusa banyak
lebih baik, karena dianggap lebih bersih dan segar. Padahal dalam
konsentrasi di atas ambang minimum, SLS juga bersifat toksik dan
iritatif. Sebab itu pilih pasta gigi dengan kandungan SLS yang rendah.
Pada suatu laporan yang dipublikasikan di Journal of The American College of Toxicology menyatakan konsentrasi SLS sebesar 10-30% pada produk peralatan mandi dapat menyebabkan iritasi yang cukup berat.
Selektiflah
dalam memilih pasta gigi yang mengklaim produknya dapat memutihkan
gigi, karena produk tersebut umumnya menggunakan bahan abrasif yang
dapat membuat gigi sensitif. Khusus untuk gigi sensitif, konsumen dapat
menggunakan pasta gigi yang mengandung Potassium nitrate yang berfungsi
untuk mengurangi sensitivitas gigi dengan menghambat transmisi stimulus
rasa sakit ke pulpa gigi. Namun belum tentu berhasil pada semua kasus,
bergantung juga pada apa yang menjadi penyebab gigi menjadi sensitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar